!-- SCM Music Player http://scmplayer.net --> expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

ASRAMA

ASRAMA
WELCOME!!! Haloo semuanya... Makasi udah mau mampir di blog ini. Nama blog? Kalian pasti tanya-tanya apa sih artinya Asrama? Kenapa blog ini namanya Asrama? Jadi gini nihhh,, Asrama itu sebenernya singkatan dari "Apalah Arti Sebuah Nama yang Penting Kita Bersama". Hehehe Kenapa kita namain seperti itu? Karna tujuan blog ini adalah kebersamaan. Bersama berbagi informasi, pengetahuan dan kasih sayang. Intinya, ntah siapapun nama kita, darimanapun budaya kita, yang penting kita bersama :)

Kamis, 30 Oktober 2014

Fallacies


Sebuah kesalahan (Fallacies) adalah, sangat umum, kesalahan dalam penalaran. Ini berbeda dari kesalahan faktual , yang yang hanya menjadi salah tentang fakta-fakta. Untuk lebih spesifik, suatu kesalahan adalah "argumen" di mana tempat yang diberikan untuk kesimpulan tidak memberikan tingkat diperlukan dukungan. Sebuah kesalahan deduktif adalah argumen deduktif yang tidak valid (itu adalah Ulasan sedemikian rupa sehingga bisa memiliki semua tempat yang benar dan masih memiliki kesimpulan yang salah). Sebuah kesalahan induktif kurang formal daripada kekeliruan deduktif. Mereka hanya "argumen" yang yang Tampak argumen induktif, tetapi tempat tidak -provided dukungan yang cukup untuk kesimpulan. Di dalam kasus tersebut , walaupun jika primis itu benar kesimpulan tidak akan memungkinan untuk menjadi benar.
(https://www.scribd.com/doc/216894815/Fallacies)

Logic


Logika dapat didefinisikan sebagai ilmu penalaran. Namun, hal ini tidak berarti bahwa logika adalah ilmu empiris  (misalnya, eksperimental atau observasional) seperti fisika, biologi, atau psikologi. Sebaliknya, logika adalah ilmu non - empiris seperti matematika. Juga, dengan mengatakan bahwa logika adalah ilmu penalaran, kita tidak berarti bahwa itu berkaitan dengan proses yang sebenarnya mental ( atau fisik ) dipekerjakan oleh pemikiran yang ketika itu penalaran. Penyelidikan proses penalaran yang sebenarnya jatuh lebih tepat dalam provinsi psikologi, neurofisiologi, atau cybernetics. Bahkan jika ini disiplin empiris yang jauh lebih maju daripada mereka saat ini adalah, paling mereka bisa mengungkapkan adalah proses yang tepat yang terjadi di kepala makhluk ketika ia ( atau ) adalah penalaran. Mereka tidak bisa, bagaimanapun, memberitahu kita apakah makhluk tersebut penalaran dengan benar atau salah. Membedakan penalaran yang benar dari penalaran yang salah adalah tugas logika.
(courses.umass.edu/phil110-gmh/text/c01_3-99.pdf)


Rabu, 29 Oktober 2014

Critical Thinking


Berpikir kritis adalah proses berpikir jernih, dengan akurasi dan presisi ; berpikir dengan hati-hati, dengan logika dan kedalaman; dan berpikir terbuka dengan pikiran, dengan memeriksa sudut pandang dan mengakui asumsi dan bias dalam sudut pandang tertentu. Intinya adalah bahwa setiap orang dapat belajar bagaimana untuk berpikir kritis jika waktu diambil untuk belajar.
(http://www.arn.org/realscience/kog1asample/kog-ct-chem-1a-sample.pdf)



Aprilia Taradhita P
1801407133
La64

Senin, 27 Oktober 2014

SOSOK (3)

Luh Ketutut Suryani
Berjuang Menyingkap Kegelapan


"Heaven!" Begitu Komentar banyak orang tentang Bali. Sisi gelap lenyap di permukaan panorama surgawi. Tak terlalu jauh dari ingar-bingar kawasan wisata, penderita gangguan jiwa berat dikucilkan di ruang-ruang sempit dan meruakkan anyir.
Berdasarkan survei Suryani Institute for Mental Healt (SIMH) tahun 2008 di Kabupaten Karangsem, Kabupaten Buleleng, dan Kecamatan Denpasar Timur, diperkirakan 7.000 orang di Bali mengalami gangguan jiwa berat, 300-an dipasung. Jumlah itu menjadi 9.000 pada tahun 2010 atau 2,3 per 1.000 penduduk. Memang jumlah itu lebih rendah daripada rata-rata nasional 4,6 per 1.000 penduduk, atau sekitar satu juta orang. Namun, Bali adalah tujuan wisata dunia sehingga perhatian internasional tercurah di sini.

Upaya Suryani berawal dari survei tentang bunuh diri di Bali. Kasus bunuh diri terbanyak disebabkan gangguan jiwa berat. Penelitian Suryani dan tim memperlihatkan beban ekonomi menjadi penyebab utama. Survei itu dia lanjutkan berdasarkan penelitian doktoralnya, Suryani memperkirakan jumlah orang dengan gangguan jiwa sekitar 50 orang. Suryani dan tim menemukan 855 orang di Karangasem dengan gangguan jiwa berat, Buleleng dan Denpasar ditemukan 120 orang dari 120.000 penduduk. Suryani menolak kontruksi kesehatan jiwa dalam teori-teori sempit dalam kerangka klinis. Rumah sakit jiwa tidak menyelesaikan persoalan besar di balik fenomena gangguan kejiwaan.

Upayanya mendapatkan perhatian pemerintah setelah hasil survei di sampaikan tak membuahkan hasil. Pemerintah mendiskriminasi gangguan jiwa program lebih terpusat pada penyakit fisik. Dengan bantuan dana Rp 1 miliar dari Gubernur Bali Mangku Pastika, tahun 2009 Suryani dan tim membantu 326 orang, dengan lama sakit yang berulang antara lima sampai 40 tahun.

Harapan Suryani tentang gubernur akan puas pupus, ia harus memotong dana karena banyak komentar negatif. sebulan kemudia dana itu dipotong 90% sehingga ia hanya menangani yang sangat serius. Pertengahan  tahun 2010 Suryani bangkit, ia melanjutkan pengobatan gratis dengan subsidi silang ditambah sumbangan kolega diluar negeri. Dari 684 pasien yang diatangani, 37% sembuh tanpa obat, 62% membaik, tetapi masih perlu obat, dan 1% tak ada perubahan. Antara tahun 2012 sampai Agustus 2013 tersisa 346 pasien. Hasil evaluasinya, 58% sembuh tanpa obat dan 32% sembuh dan membaik dengan obat.

Suryani dikenal sebagai sosok kontrovesial, ia berani melawan apapu karena punya pijakan kuat yang didasari penelitian panjang. Suryani yang mengambil spesialisasi kedokteran jiwa karena ingin mempelajari diri sendiri menutarakan, pengalamanya melakukan memory reframing ingin ia tularkan kepada orang lain, ia memilih teori memori karena memberi harapan.



Sumber : Koran Kompas ( Kamis, 23 Oktober 2014 )

Rabu, 22 Oktober 2014

SOSOK (2)

Bayu Santoso
Harimau Untuk Maroon 5




Bayu Santoso adalah pemenang lomba desain album maroon 5 yang bertajuk V. Bayu pertama kali mengetahui pengumuman kompetisi desain album V dari akun Facebook penggemar Maroon 5 di Indonesia pada Agustus 2014. Penasaran, ia mencari informasi ke situs web Creative Allies. Bayu sudah memikirkan konsep desain untuk lomba itu sejak 1 september 2014, proses pengerjaanya sekitar tujuh hari dan baru benar-benar jadi pada tanggal 30 september 2014 yang bertepatan pada hari terakhir pengirimannya.

Karya desain Bayu itu berupa kepala harimau dengan hiasan aneka ukiran dan huruf V di wajahnya. Ukiran kepalah harimau itu ia ambil dari berbagai hiasan yang ada pada mebel di Indonesia dan negara-negara lain.  Bayu memilih gambar harimau karena beberapa waktu belakangan sedang senang menggambar hewan tersebut. Awalnya, ia ingin menggambar burung hantu untuk lombanya tetapi niat itu ia batalkan karena gambar burung hantu sudah sering dipakai desainer lain.

Menurut situs Creative Allies, Sebagai pemenang kompetisi desain album V Bayu berhak mendapatkan uang tunai 500 dollar AS atau sekitar Rp 6,3 juta, dua tiket konser maroon 5 yang berlaku di negara manapun, CD album, dan aneka suvenir. Hal yang lebih membanggakan, desai karya Bayu akan dipakai sebagai cover album V edisi terbatas yang hanya dicetak sebanyak 500 keping baik dalam bentuk CD maupun piring hitam.

Dalam beberapa waktu ke depan, dia merencanakan pameran tunggal karyanya di Bandung. Rencana itu sudah ia rencanakan sebelum memenangkan kompetisi desain album maroon 5. Dalam jangka panjang ia juga berencana mendirikan perusahan kaus, yang produknya ia desain sendiri.



Aprilia Taradhita P
1801407133
La64

Sumber : Koran Kompas (Rabu, 22 oktober 2014)


Senin, 20 Oktober 2014

SOSOK (1)

Dimas Iqbal dan Tunggul Puji

MEMBAGI ILMU SECARA CUMA-CUMA


"Pengalaman pernah disuruh pulang lantaran belum membayar biaya kursus waktu SMA tidak membuat Dimas Iqbal (25) patah arang. Beberapa tahun kemudian, bersama sang istri, Tunggul Puji (26), ia memiliki keinginan membagikan ilmu kepada masyarakat luas secara cuma-cuma. Baginya pendidikan tidak bisa di aplikasikan".

Keinginan Dimas akhirnya terwujud. Kini lebih dari 100 anak telanh mengenal bahasa asing melalui Sekolah Alam Ngelmu Pring yang ia rintis. Di tempat seluas 300 meter persegi yang ia sebut pedepokan itulah 30-40 anak menimba ilmu setiap Sabtu sore dan Minggu pagi. Pedepokan Ngelmu Pring berada tepat di bibir tebing anak Sungai Berantas di jalan Patimura III, Batu, Jawa Timur.

Kondisi kelas sangat sederhana. Sebuah rak berisi buku, televisi, papan tulis, dan beberapa lukisan karya siswa. Suasan ruang semiterbuka itu makin nyman oleh beberapa bunga dalam pot yang juga ditanam oleh siswa.

Dimas dan Puji dibantu oleh sejumlah rekan satu almamater untuk memperkenalkan bahasa asing melalui kegiatan yang dinamai kampung Inggris, Perancis, Jepang. " Tiga bahasa itu dipilih karena pengajarnya saat itu memang menguasai tiga bahasa. Kegiatan itu sendiri dilakukan penuh selama dua pekan".

Nama Ngelmu pring sendiri disematkan karena tempat belajar ada di bawah rumpun bambu. Pring merupakan bahasa jawa dari bambu. Jadi, makna harifiah "Ngelmu Pring" adalah menuntut ilmu dibawah bambu.


Hingga kini ada sekitar 40 pengajar yang terlibat di Ngelmu Pring. Mereka berasal dari sejumlah Universitas di Malang dengan latar belakang yang berbeda. Ada dosen, mahasiswa, dan swasta. Selain orang lokal, ada pula sejumlah orang asing yang sempat membantu mengajar di Ngelmu Pring.  Ngelmu Pring di bagi dua bagian kelompok besar, yakni kelas A untuk anak usia kurang dari 12 tahun dan kelas B untuk anak SMP-SMA. Siswa tidak hanya diajarka bahasa asing tetapi mereka diajarkan juga untuk berwirausaha.

Saat ini dimas mempunyai keinginan untuk membuat sebuah akademi bahasa, ia juga mengharapkan akademi ini dapat diakses masyarakat secara cuma-cuma sepertim Ngelmu Pring. Jika akademi ini terwujud nantinya, akan menjadi akademi pertama di Indonesia yang menerapkan cara seperti itu.


Aprilia Taradhita Putri
1801407133
La64

Sumber: Koran Kompas (Senin, 20 Oktober 2014)




Do it now, sometimes "later" becomes "never"